K
alau keinginan berhubungan seks sudah memuncak sampai di ubun-ubun, agaknya bagaimanapun caranya harus ditunaikan dengan segera. Inilah yang rupanya terjadi pada pasangan selingkuh SNI (37), warga Desa Manjung, Panekan, Kabupaten Magetan, dan KSM (43), warga Desa/Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Keduanya dibutakan oleh nafsu berahi sehingga Kantor Satpol PP pun dikira hotel untuk check in.
Kisah lucu yang terjadi pada Selasa (15/6/2010) silam itu bermula dari pertemuan mereka di suatu tempat. Keduanya lalu memutuskan untuk bernostalgia di Hotel Marem, Jl Yos Sudarso, jantung kota Magetan. Tiga tahun silam, mereka pernah berkencan di hotel itu.
Ya, tiga tahun silam mereka sudah menjalin kasih, tetapi terhalang karena SNI yang perempuan harus bekerja jauh dalam tempo lama sebagai buruh migran di Abu Dhabi, negeri gurun yang kini kaya raya berkat minyak buminya. Adapun KSM juga sudah punya istri dan anak.
Diduga karena ngebet ingin segera make love (ML) atawa senggama, KSM pun segera membelokkan sepeda motornya ke Jl Yos Sudarso. Lelaki beristri itu memarkir sepeda motor setelah masuk halaman. Tenang sekali.
Sambil bergandengan tangan rapat, mereka kemudian menuju meja yang sedang ada orangnya. Tegas sekali, KSM menanyakan ketersediaan kamar. Maksud hati hendak check in, tak tahunya meja dengan orang di baliknya itu bukan tempat resepsionis hotel tetapi pos jaga aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Lazim diketahui, Satpol PP adalah lembaga sipil yang aparatnya di mana-mana rajin menertibkan terutama ketidaktertiban kecil-kecil di masyarakat. Jadi, ibarat kutuk marani sunduk atau lele mendatangi tusuknya, kedatangan SNI dan KSM sama dengan menyerahkan diri.
Alhasil, diperiksalah identitas mereka dengan seksama oleh aparat Satpol PP. Kecurigaan pun semakin menyeruak ketika ada perbedaan alamat pada KTP mereka. Berondongan pertanyaan datang bertubi-tubi.
KSM yang lelaki tampak malu, bahkan menangis sesenggukan. Adapun SNI malah terlihat tenang sekali. Saat diperiksa lebih lanjut, KSM mengaku pernah dua kali bermalam dengan SNI di Hotel Marem, sekitar tiga tahun silam. Kini, mereka sama-sama tidak tahu bahwa hotel itu sudah gulung tikar.
Entah bagaimana ceritanya, hotel itu kemudian menjadi kantor Satpol PP yang bersebelahan dengan kantor Bupati Magetan.
Namun, pasangan ini membantah mati-matian bahwa Selasa siang itu hendak berkencan alias berselingkuh. Mereka berdalih memesan kamar karena perlu tempat untuk sekadar ngobrol.
Dalihnya lagi, selama tiga tahun terakhir tidak pernah bertemu langsung, hanya berhubungan melalui telepon seluler karena terpisah jarak antara Ngawi-Abu Dhabi. "Kami hanya mau ngobrol-ngobrol, tak akan berbuat lainnya," kilah SNI yang tegar.
Menurut Kepala Satpol PP Pemkab Magetan, Secondany, menduga, KSM dan SNI sudah "tidak tahan", sehingga tak sadar bahwa tempat yang mereka datangi bukan lagi Hotel Marem seperti yang mereka pakai berkencan tiga tahun silam.
Padahal, papan nama Hotel Marem di bangunan itu sudah diganti dengan papan nama Kantor Satpol PP Pemkab Magetan. Selain itu, beberapa petugas Satpol PP yang berjaga pun menggunakan seragam lengkap.
"Karena keduanya kami duga sebagai pasangan selingkuh, kami mengamankan dan memeriksanya sekaligus mendata mereka," katanya.()