Setiap orang pasti ingin mencapai orgasme saatmelakukan hubungan seks. Tapi sayangnya beberapa perempuan tidak bisa mencapaikondisi ini. Ada beberapa tipe perempuan yang tidak bisa merasakan orgasme.
Orgasme adalah perasaan kenikmatan fisik yangintens dan pelepasan ketegangan yang disertai dengan kontraksi ritmik dari ototdasar panggul. Tak selamanya perempuan yang mencapai orgasme bisa dideteksiatau mengeluarkan suara.
Kesulitan atau tidak bisa mencapai orgasmesetelah mendapat rangsangan seksual yang cukup disebut dengan istilah medisanorgasmia. Kondisi ini lebih umum dialami oleh perempuan.
Berdasarkan definisi, gejala utama darianorgasmia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mencapai orgasme ataumengalami penundaan yang lama dalam mendapatkan puncak kenikmatan seks ini.
Namun sebenarnya ada beberapa jenis darianorgasmia yang bisa dialami oleh perempuan, seperti dikutip dari Mayoclinic
, yaitu:
1. Primary anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang tidak akan pernahmengalami orgasme.
2. Secondary anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang dulu pernah bisamencapai orgasme, tapi sekarang ia kesulitan mencapai klimaks tersebut.
3. Situational anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang hanya bisamengalami orgasme dalam keadaan tertentu saja, misalnya selama oral seks ataumasturbasi. Hal ini paling umum dialami oleh perempuan, sebagian besarperempuan mengalami orgasme yang berasal dari stimulasi klitoris.
4. General anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang tidak bisamengalami orgasme dalam situasi apapun atau dengan pasangan seksual manapun.
Puncak kenikmatan seks ini adalah suatu reaksiyang benar-benar kompleks dan melibatkan banyak faktor mulai dari fisik,emosional dan psikologis. Jadi, jika seseorang memiliki masalah pada salah satufaktor tersebut bisa mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai orgasme.
Jika aktivitas seksual ini membuat seseorangmerasa tertekan, sebaiknya buatlah janji dengan dokter. Umumnya dokter akanmenanyakan terlebih dahulu gejala yang dirasakan, lalu mengenai riwayat seksualdan juga penyakit yang pernah dimiliki oleh pasien.
Berdasarkan informasi ini, dokter nantinyadapat mengetahui kondisi apa yang mendasarinya. Nantinya perawatan yangdiberikan bisa sekadar perubahan gaya hidup, pemberian terapi atau perawatankombinasi.