Konstantinopel
dipandang sebagai salah satu kota paling penting di dunia, didirikan pada tahun 330 M oleh Kaisar Byzantium, Constantine I. Kota itu menjadi tempat unik dan menawan di dunia. Sampai ada yang mengatakan, seandainya dunia ini satu kerajaan, tentulah
Konstantinopel adalah kota yang paling layak sebagai ibukotanya
ketika kaum muslimin mulai berjihad melawan Kekaisaran Byzantium, kota Konstantinopel mempunyai aspek khusus dalam pertarungan itu. Oleh karena itu, Rasulullah saw menyampaikan berita gembira kepada para sahabatnya mengenai akan ditaklukannya Konstantinopel. Diantaranya ketika berlangsung perang Khandaq, beliau bersabda : Sesungguhnya kota Konstantinopel pasti akan ditaklukan oleh seseorang. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan.
Persiapan Penaklukan
Sulthan Muhammad Al Fatihmencurahkan berbagai upaya untuk merencakana dan mengatur penaklukan, yaitu dengan cara menambah jumlah personil militernya hingga 250.000. Mujahid, jumlah ini sangat besar jika dibandingkan negara lain pada saat itu. Selaian itu al-fatihjuga memberikan pelatihan pasukannya dengan berbagai seni perang, dilengkapi pula dengan berbagai persenjataan sehingga menjadikan mereka ahli dalam melakukan operasi jihadke Konstantinopel.Al-fatih tidak hanya memperhatikan aspek keahlian dalam berperang, tetap beliau juga memperhatikan persiapan maknawi (moral) dan menanamkan semangat jihad di dalam pasukannya. Dia senantiasa mengingatkan mereka mengenai pujianRasulullah saw.
Serangan
Konstantinopel dikelilingi laut di tiga sisi, yaitu selat bosporus, laut marmara, dan tanduk emas yang dilindungi oleh rantai besar untuk mengontrol lalu lintas kapal kedalamnya. Seaian itu, dua garis pagar yang kokoh dan panjang mengelilinginya di daratan dan pantyai marmarah hingga tanduk emas. Kota Konstantinopel dari segi militer dianggap sebagai kota di dunia yang paling baik perlindungannya. Sebab kota ini mempunyai pagar-pagar dan benteng-benteng, ditambah lagi perlindungan alam. Oleh karena itu, kota ini sulit untuk diterobos.
6 april 1453 m (26 rabiul awal 857 h)
tentara Utsmani yang dipimpin langsung oleh sulthan muhammad al-fatih telah tiba di timur Konstantinopel, pasukan dibagi menjadi tiga bagian utama yang memungkinkan untuk melakukan pengepungan darat dari berbagai arah ditambah dengan ketersediaan pasukan cadangan dan juga al-fatih memasang meriam-meriam di depan pagar-pagar. Pada waktu yang sama kapal-kapal utsmani menyebar di perairan yang mengelilingi Konstantinopel, namun demikian kapal itu tidak bisa sampai ke tanduk emas karena adanya rantai-rantai besar yang menghalangi masuknya kapal yang berusaha mendekat.
Kemenangan Islam dan Kehancuran Kostantinnopel
Tepat 54 hari pertempuran Konstantinopel, pada hari itu tanggal 29 mei 1453 sebelum matahari tepat berada di atas kepala, akhirnya kota konstantinopel takluk ditanganal-fatih pemimpinDaulah Utsmaniyah.Al-fatih kemudian turun dari kudanya dan bersujud kepada allah atas tanah yang direbutnya, serta tak lupa al-fatih menyampaikan selamat kepada pasukannya atas kemenangan yang diraih dan melarang melakukan pembunuhan. SebaliknyaA-fatih memerintahkan memperlakukan dengan baik dan lemah lembut.
dipandang sebagai salah satu kota paling penting di dunia, didirikan pada tahun 330 M oleh Kaisar Byzantium, Constantine I. Kota itu menjadi tempat unik dan menawan di dunia. Sampai ada yang mengatakan, seandainya dunia ini satu kerajaan, tentulah
Konstantinopel adalah kota yang paling layak sebagai ibukotanya
ketika kaum muslimin mulai berjihad melawan Kekaisaran Byzantium, kota Konstantinopel mempunyai aspek khusus dalam pertarungan itu. Oleh karena itu, Rasulullah saw menyampaikan berita gembira kepada para sahabatnya mengenai akan ditaklukannya Konstantinopel. Diantaranya ketika berlangsung perang Khandaq, beliau bersabda : Sesungguhnya kota Konstantinopel pasti akan ditaklukan oleh seseorang. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan.
Persiapan Penaklukan
Sulthan Muhammad Al Fatihmencurahkan berbagai upaya untuk merencakana dan mengatur penaklukan, yaitu dengan cara menambah jumlah personil militernya hingga 250.000. Mujahid, jumlah ini sangat besar jika dibandingkan negara lain pada saat itu. Selaian itu al-fatihjuga memberikan pelatihan pasukannya dengan berbagai seni perang, dilengkapi pula dengan berbagai persenjataan sehingga menjadikan mereka ahli dalam melakukan operasi jihadke Konstantinopel.Al-fatih tidak hanya memperhatikan aspek keahlian dalam berperang, tetap beliau juga memperhatikan persiapan maknawi (moral) dan menanamkan semangat jihad di dalam pasukannya. Dia senantiasa mengingatkan mereka mengenai pujianRasulullah saw.
Serangan
Konstantinopel dikelilingi laut di tiga sisi, yaitu selat bosporus, laut marmara, dan tanduk emas yang dilindungi oleh rantai besar untuk mengontrol lalu lintas kapal kedalamnya. Seaian itu, dua garis pagar yang kokoh dan panjang mengelilinginya di daratan dan pantyai marmarah hingga tanduk emas. Kota Konstantinopel dari segi militer dianggap sebagai kota di dunia yang paling baik perlindungannya. Sebab kota ini mempunyai pagar-pagar dan benteng-benteng, ditambah lagi perlindungan alam. Oleh karena itu, kota ini sulit untuk diterobos.
6 april 1453 m (26 rabiul awal 857 h)
tentara Utsmani yang dipimpin langsung oleh sulthan muhammad al-fatih telah tiba di timur Konstantinopel, pasukan dibagi menjadi tiga bagian utama yang memungkinkan untuk melakukan pengepungan darat dari berbagai arah ditambah dengan ketersediaan pasukan cadangan dan juga al-fatih memasang meriam-meriam di depan pagar-pagar. Pada waktu yang sama kapal-kapal utsmani menyebar di perairan yang mengelilingi Konstantinopel, namun demikian kapal itu tidak bisa sampai ke tanduk emas karena adanya rantai-rantai besar yang menghalangi masuknya kapal yang berusaha mendekat.
Kemenangan Islam dan Kehancuran Kostantinnopel
Tepat 54 hari pertempuran Konstantinopel, pada hari itu tanggal 29 mei 1453 sebelum matahari tepat berada di atas kepala, akhirnya kota konstantinopel takluk ditanganal-fatih pemimpinDaulah Utsmaniyah.Al-fatih kemudian turun dari kudanya dan bersujud kepada allah atas tanah yang direbutnya, serta tak lupa al-fatih menyampaikan selamat kepada pasukannya atas kemenangan yang diraih dan melarang melakukan pembunuhan. SebaliknyaA-fatih memerintahkan memperlakukan dengan baik dan lemah lembut.