Mobil dan motor adalah dua sarana transportasi yang berbeda. Yang pertama digunakan karena kenyamanannya, yang kedua karena kegesitannya. Yang pertama besar, yang kedua kecil.
Ketika di berbagai negara dihadapkan dengan permasalahan bertambahnya kendaraan dengan keterbatasan jalan, maka bermunculah ide-ide untuk mengatasi permasalahan ini. Intinya dua : mengurangi jumlah pemakai jalan dan memaksimalkan daya tampung jalan yang ada pada waktu tertentu. Nah nggak perlu harus jago fisika dan matematika, variabelnya hanya satu yakni manusia, sedangkan konstantanya ada dua waktu dan ruang atau jalan.
Baru-baru ini Fast Company mengupas mengenai C-1, yang diklaim sebagai produk kendaraan perpaduan dari mobil dan motor. Istilahnya, two wheel car. Mobil Roda Dua. Kendaraan roda dua yang 100% elektrik ini diperkenalkan di San Fransisco oleh Lit Motor milik Daniel K. Kim.
Selain ramah lingkungan dan nyaman (layar sentuh, airbags, seat belt, integrasi dengan smartphone) karena serba elektrik, C-1 memperkenalkan teknologi canggih Control Moment Gyroscope, yang mengatur perimbangan kendaraan sehingga tetap tegak. Jadi kalau berhenti di lampu merah, C-1 bisa tetap tegak tanpa perlu menurunkan kaki agar seimbang. Daniel bahkan sesumbar kecuali diseruduk oleh gajah berukuran kecil baru mobil ini bisa jatuh.
Control Moment Gyroscope
Sebenarnya teknologi gyroscope bukanlah teknologi baru. Teknologi ini awalnya diterapkan pada pesawat terbang sehingga memungkinkan pesawat bisa dijalankan dengan modus auto pilot. Setiap ada pergerakan, adalahgyroscope yang mendeteksi pergerakan ini sehingga dapat dieksekusi langkah untuk mengatasi pergerakan ini.
Pabrikan smartphone, pengembang game kemudian juga mengadopsi teknologi ini. Misalnya saja Wii dengan Motion Plusnya, memungkinkan kita benar-benar ikut terlibat dalam game dengan menggerakkan anggota tubuh kita. Saat ini hampir semua smartphone mengadopsi teknologi yang mendeteksi gerakan (motion sensing) ini.
Ketika di berbagai negara dihadapkan dengan permasalahan bertambahnya kendaraan dengan keterbatasan jalan, maka bermunculah ide-ide untuk mengatasi permasalahan ini. Intinya dua : mengurangi jumlah pemakai jalan dan memaksimalkan daya tampung jalan yang ada pada waktu tertentu. Nah nggak perlu harus jago fisika dan matematika, variabelnya hanya satu yakni manusia, sedangkan konstantanya ada dua waktu dan ruang atau jalan.
Baru-baru ini Fast Company mengupas mengenai C-1, yang diklaim sebagai produk kendaraan perpaduan dari mobil dan motor. Istilahnya, two wheel car. Mobil Roda Dua. Kendaraan roda dua yang 100% elektrik ini diperkenalkan di San Fransisco oleh Lit Motor milik Daniel K. Kim.
Selain ramah lingkungan dan nyaman (layar sentuh, airbags, seat belt, integrasi dengan smartphone) karena serba elektrik, C-1 memperkenalkan teknologi canggih Control Moment Gyroscope, yang mengatur perimbangan kendaraan sehingga tetap tegak. Jadi kalau berhenti di lampu merah, C-1 bisa tetap tegak tanpa perlu menurunkan kaki agar seimbang. Daniel bahkan sesumbar kecuali diseruduk oleh gajah berukuran kecil baru mobil ini bisa jatuh.
Control Moment Gyroscope
Sebenarnya teknologi gyroscope bukanlah teknologi baru. Teknologi ini awalnya diterapkan pada pesawat terbang sehingga memungkinkan pesawat bisa dijalankan dengan modus auto pilot. Setiap ada pergerakan, adalahgyroscope yang mendeteksi pergerakan ini sehingga dapat dieksekusi langkah untuk mengatasi pergerakan ini.
Pabrikan smartphone, pengembang game kemudian juga mengadopsi teknologi ini. Misalnya saja Wii dengan Motion Plusnya, memungkinkan kita benar-benar ikut terlibat dalam game dengan menggerakkan anggota tubuh kita. Saat ini hampir semua smartphone mengadopsi teknologi yang mendeteksi gerakan (motion sensing) ini.