Bagaimanakah cara BMKG menentukan potensi bahayatsunami akan terjadi ?
BMKG memantau aktivitas gempa denganmenggunakan alat yang bernama seismograf. Alat yang berfungsi memantaugelombang seismik tersebut ada sebanyak 162 unit yang tersebar di seluruhperairan Indonesia.
Saat terjadi gempa, BMKG dapat memantauparameter gempa tersebut melalui seismograf. BMKG pun dapat menentukan lokasiterjadi gempa (lintang, bujur dan kedalaman), waktu terjadinya gempa dan berapaskala ritcher kekuatan gempat tersebut.
Ada 3 titik ukur BMKG menentukan lokasitersebut akan terjadi tsunami atau tidak, yaitu:
1. Lokasi gempa berada di laut.
2. Berdasarkan kedalaman gempa tersebutberada kurang dari 100 kilometer dari dasar laut.
3. Kekuatan gempa di atas 7 skala Richter.
Setelah mendapat data yang dipantau melaluiseismograf tersebut, BMKG akan langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami kepublik dengan jeda waktu kurang lebih 5 menit sejak terjadinya gempa.