Melbourne, Pemuda penuh dengan gejolak, jadi remaja normal yang sering terganggu atau stres. Tapi gejolak pada remaja tidak hanya dipengaruhi oleh masalah yang dihadapi sehari-hari, karena kurang makan buah juga dapat mempengaruhinya.
Sebuah studi di Deakin University baru-baru ini mengungkapkan bahwa remaja rajin makan sayur dan buah yang relatif kecil kemungkinannya untuk mengalami masalah kejiwaan. Sebaliknya, jika sering makan makanan cepat saji dan kurang bergizi, remaja akan rentan mengalami depresi dan kecemasan.
Fakta ini disimpulkan berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dari 3.000 remaja berusia 11-18 tahun di seluruh Australia. Selama jangka waktu 2 tahun sejak tahun 2005, pola peserta makan diamati dan mengalami berbagai gangguan kejiwaan juga dicatat.
Felic Jack, ilmuwan yang memimpin penelitian, mengatakan ada hubungan yang erat antara pola makan atau diet dengan tingkat ketidakbahagiaan. Tapi dalam publikasinya di jurnal PLoS One, ia tidak menjelaskan lebih rinci bagaimana keduanya bisa saling terkait.
Jack hanya menyarankan, remaja perlu makan dua porsi porsi buah dan sayuran 5 setiap hari jika Anda ingin menghindari stres. Konsumsi gandum atau karbohidrat kompleks lainnya seperti ubi dan kentang juga perlu ditingkatkan, sedangkan beras dan makanan cepat saji harus dikurangi.
"Makan makanan dengan gizi tinggi sangat penting bagi remaja karena mereka menjalani selama periode pertumbuhan yang pesat dan dinamis Nutrisi yang cukup akan sangat membantu.," Kata Jack seperti dikutip ANTARA News.
Berbagai masalah kejiwaan seperti depresi dan kecemasan sering dialami oleh remaja. Satu studi bahkan menunjukkan, 1 dari 5 remaja di Australia memiliki setidaknya satu jenis masalah kejiwaan yang baik dipicu oleh stres atau faktor genetik dan faktor lingkungan.