SUMBA BARAT - Sejumlah daerah di Indonesia mengalami kekeringan saat musim kemarau seperti sekarang ini. Warga dihadapkan pada permasalahan kesulitan memperoleh air bersih.
Namun tidak terjadi di Kampung Waru Wora, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat,
Nusa Tenggara Timur (NTT). Kawasan yang sebelumnya kesulitan air bersih, kini bisa menikmati segarnya air berkat tangan dingin dan ketulusan hati seorang bule asal Prancis.
Dulu warga harus berjalan jauh, naik turun perbukitan, demi mendapat air untuk mandi dan minum.
Keringat dan jerih payah itu mereka lakukan hampir setiap hari menuju muara guna memperoleh air. Padahal, air yang menjadi satu-satunya warga Kampung Waru Wora itu tidak cukup layak untuk diminum karena payau.
Kondisi ini berubah sejak 2005 lalu, setelah Andre Graff, memilih untuk menetap di kampung itu. Mantan pilot serta dan pemilik balon udara panas ini mengajak warga belajar membuat sumur.
Johanis Jauhega, seorang tokoh masyarakat Waru Wora, Sabtu (10/9/2011), menuturkan awalnya warga enggan mengikuti Andre. Mereka pesimistis akan menemukan air. Kalaupun ada, tentu harus menggali tanah yang sangat dalam.
Niat Andre, kata Johanis, sempat ditentang tokoh masyarakat setempat. Namun pria setengah baya ini tidak pernah menyerah. Dia terus meyakinkan warga dan mempelajari cara menggali lewat buku dan internet.
Kerja kerasnya membuahkan hasil, puluhan sumur dengan sistem pompanisasi menggunakan listrik bertenaga surya berhasil dibuat. Selain di Wura Wora, sumur yang sama juga dibuat di beberapa kampung lain.
Sementara itu Andre mengaku belum puas dengan apa yang sudah dilakukannya. Dia berkomitmen akan terus mengabdikan hidup dan kemampuannya untuk menggali sumur.
Meski dia diahadapkan masalah biaya karena harus memperpanjang visa, Andre mengaku ingin selamanya bisa berada di Indonesia dan mengabdikan kemampuannya untuk masyarakat.
=10457545