- Orang Rusia ternyata percaya dengan hal-hal yang berbau mistis. Hal ini terlihat dari upaya beberapa orang anggota Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR ) Rusia yang turun ke Gunung Salak membantu menyelidiki jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet100, pekan lalu.Informasi itu bermula dari perkenalan dengan dokter Vladimir Maykovsky. Juga dengan Yosie dari Tramp (komunitas pecinta alam nasional, seperti Wanadri). "Saya seorang dokter terapi," kata Vladimir mencoba mengenalkan diri.
Obrolan-obrolan ringan seputar makanan, minuman, rokok, ucapan-ucapan sederhana dari masing-masing negara. Banyak informasi kemudian terungkap dalam obrolan di tenda Rusia yang berdiri di lahan seluas 200 meter persegi itu juga didiami beberapa dokter SAR. Wartawan dan elemen lainnya dari Rusia yang masuk menjadi satu tim. Komunikasi berlangsung akrab hingga larut malam di antara kami.
Kemudian, bertemu dengan Agus RN, seorang anggota Brigadir Mobile (Brimob) dari Detasemen Delta Pelopor II Brimob. Ia menuturkan beberapa orang dari Rusia yang mendirikan tenda di Cijeruk meminta bantuan kepadanya untuk ditemukan kepada pemuka masyarakat atau orang pintar di lokasi sekitar.
"Katanya, mereka ingin minta bantuan orang pintar atau dukun untuk minta maaf kepada penunggu Gunung Salak. Mereka melihat ada teman-teman mereka terpaksa di evakuasi ke bawah kemarin, mereka juga ingin tim mereka serta tim evakuasi lainnya selamat dilindungi," ujar Agus RN saat berbincang di depan SDN Pasir Pogor, yang berseberangan gang dengan SMP Negeri 1 Cijeruk.
Lantaran tidak mengenal orang pintar daerah tersebut, lanjut Agus, ia terpaksa mengatakan tidak dapat membatu tim Rusia mengantarkannya. "Soalnya saya juga di sini ada tugasnya, lagi pula, saya juga nggak tahu di mana nyarinya paranormal. Udah tanya warga dekat sini, tapi jauh di bawah adanya," ujar Agus.
Berdasarkan penuturan Agus, bersama Yosie dari Tramp kembali menemui Vladimir. Saat ditemui, Vladimir ditemani Michael Chupalenkov, kawannya, awalnya canggung membenarkan kabar tersebut. Namun saat mulai mencair, akhirnya ia mengakui timnya memerlukan bantuan tersebut.
Dan, Vladimir justru meminta pertolongan, "Dapatkah anda bantu kami (untuk mencari paranormal, Red)?"
Seorang warga Cipelang pun menunjukkan alamat seorang orang pintar, namun sayang, yang bersangkuan tinggal terlalu jauh dari Posko Pasir Pogor. Kendati itu, Vladimir tetap mengirim dua orang perwakilannya menuju kediaman pemuka agama di sekitar Desa Cidahu, Sukabumi.
Bagi masyarakat Sunda Wiwitan, lereng Gunung Salak sangat kental cerita-cerita alam gaib. Dari tempat terakhir pendiri Kerajaan Padjajaran Prabu Siliwangi hingga jalur pelintasan Nyi Roro Kidul atau hangat disapa Ratu Pantai Selatan di Pelabuhan Ratu Sukabumi terus hidup di benak banyak masyarakat sekitar.
Cerita-cerita mistis atau klenik yang tidak lepas dari masyarakat sekitar gunung, ternyata juga membuat warga negara asing penasaran. Meski belum mengetahui secara pasti apa yang ingin digali mereka, antusiasme pewarta dari Rusia juga terbukti ingin menuangkan pengalaman dan kisah adat sekitar tersebut.
Bahkan, beberapa jurnalis dari kantor berita Rusia dan pihak Kedubes Rusia sempat mendatangi kediaman keturunan Raden Syekh Mohammad Hasan, yakni KH Haji Marsa Abdullah. Marsa seorang ulama yang dituakan di Kampung Pasir Pogor, Desa Dipelang, Kacamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, dan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Cipelang.
Syekh Mohammad Hasan (Mbah Gunung Salak) diyakini sebagai salah satu ulama besar yang menyebarkan Islam di Jawa Barat, seputar Bogor, Garut hingga Cirebon.
Makam Syekh Hasan yang berada di Puncak Manik, Gunung Salak, dianggap keramat setara dengan makam Mbah Priok di Tanjung Priok Jakarta Utara, dan Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Alathas atau makam Karomah Empang Bogor, tak jauh dari Kebun Raya Bogor.
Haji Marsa, dianggap seperti juru kunci atau kuncen Gunung Salak. Rabu lalu, kediaman Marsa, yang berjarak kurang-lebih 500 meter ke arah selatan lapangan darurat transit evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 di lapangan SMP Negeri 1 Cijeruk, didatangi sejumlah orang dari tim Rusia, Rabu (16/5/2012), kemarin lusa.
Mereka konsultasi dan bertanya-tanya tentang sisi lain gunung setinggi 7.152 kaki itu. Di sisi lapangan SMP Negeri itu, tim SAR Rusia mendirikan tenda penginapan, selama membantu petugas SAR Indonesia mengevakuasi korban Sukhoi yang jatuh, Rabu 10 hari silam.