Dalam sistem ABO, terdapat 4 golongan darah, yaitu A, B, O dan AB. Berdasarkan sistem penggolongan darah tersebut, orang tua yang bergolongan darah AB tidak dimungkinkan memiliki anak dengan golongan darah O. Akan tetapi hal ini mulai terbantahkan ketika ditemukannya jenis golongan darah baru yaitu O Bombay (Oh).
Golongan darah O Bombay merupakan golongan darah yang sangat jarang ditemukan. Pertama kali golongan darah ini ditemukan di Bombay (India Timur) tahun 1950.
Golongan darah bombay ini merupakan golongan darah yang tidak memiliki ekspresi antigen sistem ABO dipermukaan sel darahnya. Jika diperiksa dengan sistem biasa maka akan muncul golongan darah O namun tidak bisa menerima transfusi dari golongan O karena memang sebenarnya berbeda. Golongan darah type type Bombay adalah golongan darah dengan fenotipe hh atau mereka tidak mengekspresikan antigen H/substansi H (antigen yang terbaca sebagai golongan darah O). Suatu kejadian langka karena presentasi kejadian ini sangat kecil, mengingat substansi H adalah sangat dominan dibanding h. Orang-orang bertipe golongan darah bombay hanya dapat mendapat donor darah dari orang yang memiliki golongan darah type bombay juga, kalau tidak akan terjadi aglutinasi di dalam darah.
Perbandingan kemungkinan ditemukannya individu bergolongan darah O Bombay (Bombay Phenotype) di India sekitar 1:13.000. Pada tipe darah ini tidak ditemukan antigen H yang merupakan prekursor antigen A dan B. Sehingga ketika dilakukan tes darah, hasilnya menunjukkan golongan darah tipe O tetapi ketika di cross dengan golongan darah O normal akan mengalami aglutinasi (penggumpalan). Kejadian ini dikenal sebagai Bombay Phenotype.
SEJARAH
Pada tahun 1978 telah ditemukan 2 kasus golongan darah O Para Bombay di Indonesia. Kasus ini terungkap ketika ada pasien yang akan menjalani operasi di Jakarta pada saat itu mempunyai golongan darah O tetapi ketika di tes cross dengan golongan darah O normal mengalami aglutinasi/penggumpalan (tes cross biasa dilakukan sebelum dilakukan transfusi untuk melihat kompatibilitas darah donor dan resipien). Pada akhirnya PMI Pusat jakarta berhasil mendapatkan bantuan darah bergolongan O Bombay dari PMI Australia.
Prosentase kemunculan golongan darah ini adalah 1:250.000 yang artinya tiap 250.000 orang hanya ada satu orang bergolongan darah Bombay. Jika anda mempunyai golongan darah Bombay sebaiknya anda segera ke PMI dan menyimpan darah anda agar tidak kesulitan jika sewaktu-waktu anda membutuhkan. Yang jelas PMI akan sulit untuk mendapatkan darah dengan tipe ini.
Menurut penelitian BHATIA dan SANGHVI pada tahun 1962, Bombay Blood telah banyak ditemukan pada orang-orang berbahasa Marathi yang letaknya di sekitar kota Bombay frekwensinya mencapai satu dalam 13.000. Sampai tahun 1969 sudah ditemukan hampir 30 kasus Bombay Blood di seluruh dunia (tidak termasuk kota Bombay).
KOMPATIBILTAS TRANSFUSI
Individu dengan phenotype Golongan darah Bombay hanya dapat di transfusi dengan darah dari individu lain dengan Phenotype Bombay. Kasus ini jarang terjadi, seseorang dengan golongan darah ini untuk keperluan transfusi tidak segera dapat ditanggulangi seperti biasa, karena tidak adanya stok darah yang tersedia. Untuk itu perlunya penyediaan stok pada unit transfusi darah tertentu. Kondisi ini sangat sulit membantu bagi mereka yang mengalami kasus perdarahan dan kasus yang memerlukan darah dalam jumlah banyak.
GENETIK
Pasien dengan golongan darah O mungkin memiliki genetik Golongan darah O Bombay, hal ini karena diturunkan memiliki resesif allel pada gen H dan tidak memproduksi H karbohidrat yang menjadi prekursor antigen A dan B. Secara umum penyebaran golongan darah O Bombay ini dapat terjadi karena proses perkawinan dalam satu keluarga.
Golongan O biasanya mengandung H substance yang paling banyak. Karena itu sel O bereaksi paling kuat dengan anti H, tetapi Bombay Blood Oh justru sama sekali tidak memberikan reaksi dengan anti H. Sel Oh Bombay Blood ini tidak bereaksi dengan anti A, anti B dan anti H. Biasanya nonsecretor dengan phenotype Lewis Le a+b- hanya satu kasus yang Le a-b- Serum dari Oh dapat bereaksi dengan semua golongan O pada suhu 4=C2=B0 sampai 37=C2=B0 dan dapat pula melysis sel, tetapi aktivitas ini dapat dinetralkan oleh saliva yang secretor (mengandung H substance). Saliva dari Oh adalah non secretor Le a+b-, tidak mengandung A, B, H, tetapi Lea substance. Sedangkan saliva dari Oh yang Lea-b- selain tidak ada A, B, H juga tidak mempunyai LE- WIS substance.
Genotype Bombay Blood berarti tidak mempunyai H gene walaupun ada A atau B gene. Karena tidak ada H gene maka tidak terbentuk antigen A, B atau H. Demikian pula bila seorang yang Se gene dengan genotype yang hh, juga tidak akan ada A, B atau H substance dalam salivanya, tetapi se dengan genotype Hh atau HH baru ada, A, B dan H substance dalam saliva (non Bombay Blood). LEVINE, ROBINSON dan CALANS pada tahun 1955 mengatakan orang Bombay mempunyai A dan G gene normal yang dapat dilihat dari keluarga lainnya, mereka paling tidak membawa satu H gene (Hh): Anak yang keturunan dari hh X.